Sabtu, Februari 06, 2010

Bila aku disalah ertikan…




Kawan…
Entah mengapa engkau makin menjauh…
Bila aku cuba berbicara...
Kau alihkan pandanganmu..
Terguris...
Tapi..
Aku yakin kau punya sebabnya...

Lalu aku bertanya...

Kau jujur....
Beberapa kelemahanku kau tuturkan..
Kesilapanku kau bicarakan...
Hingga aku jadi mengerti..
Mengapa kau menjauh..
Terima kasih..
Walau jauh disudut hatiku...
Aku terluka...
Rupanya..
Sukarnya kau maafkan aku...
Hingga kita pergi sejauh ini...

kawan...
adapun aku insan biasa...
sungguh...
Demi Dzat yang jiwaku dalam genggamanNya...
Aku bukan sengaja lakukan begitu...
Bukan itu maksudku...
Bukan...andainya mampu aku bicarakan...
Mohon sangat dijauhkan...
Tak sanggup jiwaku yang kerdil ini untuk melukaimu...
Mencalarkan persahabatan ini...
Kerana ia bagai menikam jiwaku sendiri...
Sakiit...aku tidak sanggup...
Namun...
Aku juga bisa terluka...
Bila aku disalah ertikan...

Kawan...
Sungguh lidah tidak bertulang...
Lidahku begitu..begitu juga lidahmu..
Terkadang tuturmu begitu laju…
Mahu sahaja aku mohon untuk kau hentikan…
Tapi aku tidak mampu...
Dan aku memilih untuk membiarkan...
Untuk kau melepaskan geram dan bencimu...
Terhadap aku...

Kawan...
Sungguh...
Katamu, tindakanmu..
membuat aku lebih matang...
Lebih berhati-hati...
Memendam rahsia dalam diri.
Biar ribut di hati ini…
Asalkan aku jangan di salah erti…

Kawan...
Aku tidak berbohong...
Di saat aku memberitahumu...
Aku tidak mampu untuk meluahkan kembali..
Dosamu terhadapku pada masa lalu...
Engkau memaksa...
Namun...aku jujur kawan...
Aku akui engkau benar..pernah melukaiku...
Hingga menitis air mata ini...
Pernah juga kau remukkan hati ku..
Tapi...aku benar-benar lupa...
Dosamu pada ku semalam…
Kerana aku terus memaafkanmu…
Di saat aku kau lukakan...
Aku terus padamkan...
Tak mahu ku ingat lagi...
Hingga bagiku...engkau tiada dosa padaku...
Kerana aku menerima seadanya kamu…
Terima yang engkau manusia yang punya kelemahan...

Kawan…
Sungguh persahabatan ini suci....
Namun kita tidak pernah bersih dari dosa..
Selagi kita bernama manusia..
Aku memaafkanmu...
Namun...
Mengapa sukar kau memaafkan aku...
Padahal aku bukan sengaja...
Bila aku di salah ertikan...

Kawan...
Bukankah kita pernah dipesan...
Ingatlah dua perkara...lupakan dua perkara...
Ingat...segala dosa kita pada orang lain..dan
Kebaikan orang kepada kita...
Lupakan...segala dosa orang lain..
Dan lupakan kebaikan kita pada orang...

Lupakah kau...
Kau pernah mengajarku...
Akan kisah seorang sahabat nabi...
Dia ahli syurga...kerana..
Dia memaafkan dan melupakan....
Semua dosa orang terhadapnya...
Kau selalu ingatkan aku...
Tapi...di saat ini...
Sukarnya aku, engkau maafkan...
Aku tidak punya kuasa untuk memaksamu...
Memaafkan dan melupakan salahku...
Tapi aku takut Allah murka padamu..
Kerana engkau tidak perbuat...
apa yang engkau bicarakan...
sedangkan engkau marah...
pada tindakanku yang tidak ku sengajakan
bila aku disalah ertikan...

kawan...
maafkan aku...
kita saling di uji...
kita saling lemah di saat kita di uji...
kita perlukan masa untuk bangun kembali...
namun tindakanmu...
membuatkan jauh disudut hatiku...
ingin menjerit....
Jangan hukum aku begini....
Aku bukan bermaksud begitu...
Bila aku disalah ertikan..

Kawan...
Katamu...jauhilah prasangka...
Prasangaka membunuh persahabatan...
Namun kau lagi memilih untuk mendengar...
Sesuatu yang bukan dari ku..
Engkau terus menghukumku...
Membicarakanku di belakangku....
Seolah aku pesalah laku dosa besar...
Yang harus dibicarakan hukumannya...
Engkau tidak datang padaku..
Untuk mendapatkan penjelasan dari ku..
Tapi engkau memilih...
Untuk terus menghukumku..
Terus menjauhiku...
Tak mahu lagi mendengar bicaraku...
Bahkan benci mendengar namaku...
Oh...kawan...
Sedarkah kau...hukuman itu melebihi dosaku...
Kerana aku telah disalah ertikan...
Engkau berdosa...kawan...
Engkau berdosa dengan Dia...
Engkau zalim tanpa kau sedari...

Kawan…
Sungguh…sesuatu telah terjadi kepadaku..
Sesuatu yang amat sukar bagiku..
Sesuatu yang telah mengubah aku…
Aku cuba menyelindungi kesedihan ini..
Namun...terkadang aku akui...
Kerana aku terlalu mahu menyelindunginya..
Tindakan aku disalah erti...
Aku tidak mahu membebankanmu,,,
Ujian ini untuk aku…
Aku tidak mampu untuk meluahkan kepadamu…
Bukan aku tidak percaya..
Tapi biarlah ini diantara aku dengan Tuhanku...
Dia menguji aku untuk aku beRbicara denganNya...
Lantas...aku perlukan ruang untuk bangun...
Namun...janganlah tindakanku disalah ertikan lagi....
Aku juga manusia lemah...
Yang terkadang tersungkur bila di uji...
Berilah ruang kepadaku...
Untuk aku bangun kembali...
Kerana aku yang lemah ini...
Bisa lumpuh...dengan tindakanmu...
Bila aku disalah ertikan...

2 ulasan:

  1. salam..
    pengisian yg menarik..

    ingat dua, lupa dua (",)

    "carilah seribu kawan kerana seribu itu pun belum cukup, dan jauhilah seorang musuh kerana itu pun sudah banyak"

    BalasPadam
  2. salam... akak...

    tabahkan hatimu..
    mmg mudah untuk berkata-kata..
    berat mata memandang, berat lagi bahu memikul..

    tapi, ketahuilah..
    tidak mudah jalan yang harus kita tempuh
    ada hikmah, keajaiban dan keindahan yang Allah rahsiakan..

    insyaAllah.. i can lend my ears n my shoulder for you..

    saya mendoakan dari belakang..
    terus bersemangat dan bangkit..
    go go chaiyok!! :)

    BalasPadam

Jejak anda...